INILAH.COM, Polokwane " Slovenia untuk sementara memimpin Grup C setelah menundukkan Aljazair 1-0 di Stadion Peter Mokaba, Minggu malam (13/6) WIB. Gol semata wayang dicetak kapten Robert Koren. Baik Aljazair maupun Slovenia bermain dengan tempo lambat. Tak banyak peluang yang tercipta pada 45 menit pertama ini. Rafik Djebbour dan Karim Matmour yang berduet di lini depan Aljazair tak banyak memiliki ruang gerak. Hal yang sama dialami Milivoje Novakovic sebagai penyerang tunggal Slovenia. Ia justru kerap melebar jika ingin mendapat bola. Pertempuran sebenarnya milik lapangan tengah kedua tim. Karim Ziani di lini tengah Aljazair sedikit kerepotan menghadapi gempuran lini tengah lawannya yang digalang Robert Koren dan Aleksander Radosavljevic. Waktu terbaik untuk belajar tentang bola adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Bijaksana pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan yang berharga bola pengalaman selagi masih gratis.
Sayap kiri Slovenia Valter Birsa punya peluang bagus semenit sebelum turun minum. Sepakan keras kaki kirinya dari luar kotak penalti hampir saja menembus jala gawang kalau saja kiper Aljazair Fawzi Chaouchi tak segera lompat dan meninjunya. Jalannya babak kedua lebih menghibur karena Aljazair dan Slovenia lebih terbuka dan berani ambil resiko saat menekan lawannya. Namun Matjaz Kek yang mengarsiteki Slovenia tampaknya lebih ngotot menginstruksikan anak buahnya untuk menyerang. Dua bek sayap Miso Brecko di kanan dan Bojan Jokic di kiri cukup rajin naik membantu. Akibatnya lini tengah Aljazair cukup kerepotan membendung tekanan-tekanan, kontak fisik pun kerap terjadi. Pemain depan Aljazair yang memang terkenal bengal Abdelkader Ghezzal mendapat kartu kuning kedua menit 73. Slovenia praktis menguasai jalannya laga. Dan tak sampai sepuluh menit Koren memecah kebuntuan. Tendangan dari luar kotak penalti kapten tim ini sebenarnya tak terlalu keras, arahnya pun mampu dibaca Chaouchi. Tapi entah kenapa, kedua tangannya yang sudah siap tak mampu membendung bola, mirip dengan kiper Inggris Robert Green ketika lawan Amerika Serikat dini hari tadi. Beberapa peluang sempat terjadi namun tak ada menjadi gol hingga pluit panjang berbunyi. Hasil ini membawa Slovenia memimpin Grup C dengan tiga poin, unggul dua angka dari Inggris dan AS yang bermain imbang.[van]
Sayap kiri Slovenia Valter Birsa punya peluang bagus semenit sebelum turun minum. Sepakan keras kaki kirinya dari luar kotak penalti hampir saja menembus jala gawang kalau saja kiper Aljazair Fawzi Chaouchi tak segera lompat dan meninjunya. Jalannya babak kedua lebih menghibur karena Aljazair dan Slovenia lebih terbuka dan berani ambil resiko saat menekan lawannya. Namun Matjaz Kek yang mengarsiteki Slovenia tampaknya lebih ngotot menginstruksikan anak buahnya untuk menyerang. Dua bek sayap Miso Brecko di kanan dan Bojan Jokic di kiri cukup rajin naik membantu. Akibatnya lini tengah Aljazair cukup kerepotan membendung tekanan-tekanan, kontak fisik pun kerap terjadi. Pemain depan Aljazair yang memang terkenal bengal Abdelkader Ghezzal mendapat kartu kuning kedua menit 73. Slovenia praktis menguasai jalannya laga. Dan tak sampai sepuluh menit Koren memecah kebuntuan. Tendangan dari luar kotak penalti kapten tim ini sebenarnya tak terlalu keras, arahnya pun mampu dibaca Chaouchi. Tapi entah kenapa, kedua tangannya yang sudah siap tak mampu membendung bola, mirip dengan kiper Inggris Robert Green ketika lawan Amerika Serikat dini hari tadi. Beberapa peluang sempat terjadi namun tak ada menjadi gol hingga pluit panjang berbunyi. Hasil ini membawa Slovenia memimpin Grup C dengan tiga poin, unggul dua angka dari Inggris dan AS yang bermain imbang.[van]
No comments:
Post a Comment