Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan seluruh cheat cerita dari sumber-sumber informasi.
JAKARTA--MI: Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri akan berdiri sendiri di luar Badan Reserse Kriminal Polri. Densus 88 akan menjadi badan langsung di bawah Kapolri dan dipimpin jenderal bintang dua.
"Korps Densus 88 tidak di bawah Bareskrim. Tapi di bawah Kapolri langsung dengan pimpinan jenderal bintang dua," ujar Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, ketika bertemu dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Kamis (3/6).
Selain itu, lanjutnya, Densus 88 di wilayah akan ditiadakan. Kapolri mengatakan ini merupakan salah satu upaya menghemat anggaran. "Dengan berpusatnya Densus 88 di Mabes Polri, anggaran akan berpusat," tukasnya.
Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Zainuri Lubis, menuturkan ada kemungkinan Densus 88 menjadi lembaga negara ketika lepas dari Bareskrim Polri. Namun, Polri akan bertemu dengan Kementerian Polhukam dan Densus 88 untuk mendiskusikan hal tersebut.
"Nanti bicara minimal sekali ditingkat polhukam, dan Polri dan Densus 88 bahkan kemungkinan karena itu suatu badan bisa juga menjadi lembaga negara," kata dia.
Polri berjanji Densus 88 akan menjadi badan yang independen. Sedangkan Densus 88 yang berada di wilayah dilebur menjadi Crisis Respon Team (CRT) di bawah Satuan Brimob Daerah. Namun, imbuh Zainuri, operasionalisasinya tetap di bawah panduan Densus 88 Mabes Polri.
Dia mengatakan usulan tersebut telah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Usulan ya. Ini masih diusulkan. Ya, kata Pak Kapolri tadi sudah di meja presiden (usulannya)," ujarnya. (*/OL-7)
JAKARTA--MI: Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri akan berdiri sendiri di luar Badan Reserse Kriminal Polri. Densus 88 akan menjadi badan langsung di bawah Kapolri dan dipimpin jenderal bintang dua.
"Korps Densus 88 tidak di bawah Bareskrim. Tapi di bawah Kapolri langsung dengan pimpinan jenderal bintang dua," ujar Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, ketika bertemu dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Kamis (3/6).
Selain itu, lanjutnya, Densus 88 di wilayah akan ditiadakan. Kapolri mengatakan ini merupakan salah satu upaya menghemat anggaran. "Dengan berpusatnya Densus 88 di Mabes Polri, anggaran akan berpusat," tukasnya.
Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Zainuri Lubis, menuturkan ada kemungkinan Densus 88 menjadi lembaga negara ketika lepas dari Bareskrim Polri. Namun, Polri akan bertemu dengan Kementerian Polhukam dan Densus 88 untuk mendiskusikan hal tersebut.
"Nanti bicara minimal sekali ditingkat polhukam, dan Polri dan Densus 88 bahkan kemungkinan karena itu suatu badan bisa juga menjadi lembaga negara," kata dia.
Polri berjanji Densus 88 akan menjadi badan yang independen. Sedangkan Densus 88 yang berada di wilayah dilebur menjadi Crisis Respon Team (CRT) di bawah Satuan Brimob Daerah. Namun, imbuh Zainuri, operasionalisasinya tetap di bawah panduan Densus 88 Mabes Polri.
Dia mengatakan usulan tersebut telah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Usulan ya. Ini masih diusulkan. Ya, kata Pak Kapolri tadi sudah di meja presiden (usulannya)," ujarnya. (*/OL-7)
No comments:
Post a Comment