Friday, April 30, 2010

Persik Tuduh Kapolres Kediri Hancurkan Tim

Ketika Anda memikirkan berita bola, apa pendapat Anda tentang pertama? Aspek dari berita bola yang penting, yang penting, dan mana yang dapat Anda ambil atau meninggalkan? Anda menjadi hakim.
VIVAnews - Pelatih Persik Kediri, Agus Yuwono menuding aparat kepolisian Kediri ikut menghancurkan timnya. Menurutnya, tak ada alasan kuat bagi aparat kepolisian setempat untuk tidak memberikan izin pertandingan Persik melawan Persebaya.

Alasan pengamanan jelang Pilkada Kabupaten Kediri, bagi Agus, merupakan alasan yang dibuat-buat. Laga antara Persik vs Persebaya yang sempat dijadwal ulang pada Kamis 29 April 2010 di Yogyakarta juga batal karena tak emndapatkan izin aparat.

"Selama ini, pendukung Persik dengan Persebaya itu bersahabat. Tidak pernah ada kerusuhan. Sedangkan izin pertandingan Arema melawan Persebaya diberikan pihak kepolisian. Padahal, semua orang tahu suporter keduanya sering tawuran. Tapi, nyatanya pertandingan bisa berlangsung aman hingga selesai."

"Pertandingan Persik dengan Persebaya malah ditolak walau tanpa penonton sekalipun. Nah, ini ada apa?" tanya Agus.

Dengan adanya larangan tersebut, kata Agus, justru menimbulkan situasi yang tak kondusif. Masyarakat bertanya sekaligus marah, mengapa Persik tidak bisa menjamu musuhnya di pertandingan terakhir Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010.

"Kondisi Persik saat ini sangat gawat. Apalagi, jika sampai dikurangi tiga poin oleh PT Liga Indonesia. Jika tim ini terdegradasi, pihak kepolisian Kediri ikut berperan," ujar Agus pada GOSport.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan sedikit lebih membaca, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Untuk menghindari hukuman dari LI, pengurus Persik akan melakukan pendekatan lewat mantan manajer tim Persik, Iwan Budianto. Seperti diketahui, Iwan yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI juga ikut aktif membantu Persik agar keluar dari jerat degradasi.

"Surat keputusan dari LI belum turun. Namun sebelum itu, kami akan mengajukan jadwal ulang," ujar Agus.

Jadwal Maut

Diakui, di akhir kompetisi jadwal pertandingan ISL sangat merugikan Macan Putih. Karena empat sisa pertandingan dilangsungkan di luar kandang. Situasi kian sulit karena mereka juga tampil di Piala Indonesia dalam waktu yang
berdekatan.

"Piala Indonesia akan digelar pada 8-13 Mei di Jayapura. Lalu pada 16 Mei, kami akan bermain di Wamena. Tiga hari kemudian, kembali ke Jayapura melawan Persipura. Dari situ, terbang lagi ke Kalimantan. Ini jadwal gila. Tak
ada yang bisa diberikan pelatih dalam latihan. Latihan fisik, pemain tak bisa lari. Latihan taktik juga sulit untuk bisa diterima pemain. Saya katakan demikian bukan bararti mencari-cari alasan jika kelak tim ini terdegradasi. Jadwal di Indonesia tidak mendukung pelath untuk bisa maju," katanya.

Kondisi psikologis Yongky Aribowo cs, sebut Agus, juga ikut terganggu. Itu pula sebabnya, ia mengusulkan kepada pengurus untuk mendatangkan psikologis karena cara itu dianggap jitu untuk mengangkat moral pemain. (one)

Laporan: Daniel Siahaan/GOSport

¢ VIVAnews
Tidak ada salahnya untuk menjadi baik dengan teknologi informasi pada berita bola. Bandingkan apa yang telah Anda pelajari di sini untuk artikel masa depan sehingga Anda dapat tetap waspada terhadap perubahan di daerah dari berita bola.

No comments:

Post a Comment