Friday, January 22, 2010

Siwo PWI Jaya Kecam Pemukulan Wartawan Antara

Ketika kebanyakan orang berpikir dari berita bola, apa yang muncul dalam pikiran adalah dasar biasanya informasi yang tidak terlalu menarik atau menguntungkan. Tapi ada lebih banyak ke berita bola dari sekadar dasar.
VIVAnews - Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Jaya mengecam kekerasan yang menimpa fotografer Antara di Solo, Jumat 21 Januari 2010. Kekecewaan ini diungkapkan dalam aksi solidaritas di kantor PSSI, Senayan Jakarta.

Kekerasan kembali menimpa wartawan yang sedang menjalankan tugasnya. Siang ini, fotografer Antara, Hasan menjadi korban pengeroyokan suporter Persebaya yang sedang melintas di Solo.

Koordinator PSSI Pers, Agus Sulaiman di sela-sela aksi mengaku kecewa dengan kejadian ini. Menurutnya, suporter dan wartawan bukanlah dua pihak yang saling bermusuhan.

"Sebaliknya, wartawan dan suporter selama ini selalu sinergis. Kita selalu mendukung aksi kreatif yang dilakukan oleh para suporter," kata Agus.

"Kami berharap aksi ini tidak terjadi lagi dan suporter cobalah untuk lebih cerita dewasa dan menghormati kerja-kerja jurnalistik," tambahnya.

Dalam aksinya, wartawan yang tergabung dalam PSSI pers menggantung ID-nya di depan kantor PSSI. Ini merupakan simbol keprihatinan atas kekerasan yang masih saja menimpa wartawan.

Sebelum aksi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Nugraha Besoes juga mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh suporter sepakbola. Menurut Nugraha, wartawan juga merupakan bagian dari pelaku sepakbola. Dengan demikian, kekerasan yang menimpa wartawan juga harus ada tindakan disiplin bagi pelakunya.

Semakin banyak informasi otentik tentang berita bola Anda tahu, semakin besar kemungkinan orang untuk mempertimbangkan Anda a berita bola ahli. Baca terus untuk bahkan lebih berita bola fakta bahwa Anda dapat berbagi.

"Namun harus ada laporan ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Terserah siapa yang akan melapor. Apakah perorangan atau kelompok," katanya.

Pendukung Persebaya kembali berulah. Siang ini, saat melintasi Kota Solo, Bonek mengeroyok seorang wartawan yang memotret aksi mereka.

Kekerasan menimpa fotografer Antara, Hasan saat mengabadikan kerusuhan yang melibatkan pendukung Persebaya di Solo. Kejadian bermula saat Hasan berusaha mengabadikan kedatangan suporter yang akrab dengan sebutan Bonek itu di Stasiun Purwosari.

Para pendukung Persebaya itu berangkat dari Surabaya dengan kereta api Pasundan menuju Bandung. Pasalnya, besok bakal digelar pertandingan antara Persebaya melawan tuan rumah, Persib, Bandung.

Aksi lempar-lemparan sempat terjadi di Stasiun Purwosari. Hasan yang sedang mengabadikan momen tersebut justru menjadi sasaran lemparan suporter Persebaya yang marah.

Hasan mengaku sudah berusaha untuk menyelamatkan diri. Namun, langkahnya kalah cepat dengan para suporter. Setelah terkepung, Hasan langsung dihujani bogem mentah.

"Saya sempat terlindung oleh helm. Namun ada yang mencopotnya dari belakang. Saya berusaha untuk menyelamatkan kamera sehingga tak mampu berbuat banyak," kata Hasan.

Pihak kepolisian berusaha menghentikan aksi suporter tersebut. Namun, kekerasan berita terbaru berhenti setelah kereta Pasundan bergerak meninggalkan stasiun. Hasan sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit.

¢ VIVAnews
Ada banyak untuk mengerti tentang berita bola. Kami dapat memberi Anda beberapa fakta di atas, namun masih ada banyak lagi untuk menulis tentang di artikel berikutnya.

No comments:

Post a Comment