VIVAnews - Striker Togo Emmanuel Adebayor merasa beruntung lolos dari maut ketika bus yang ditumpanginya diserang dengan senapan mesin. Namun pemain yang memperkuat Manchester City itu prihatin dengan kondisi teman setimnya yang terkena tembakan. Bus yang ditumpangi tim nasional Togo diserang sekelompok bersenjata di Cabinda, Angola, Jumat, 8 Januari 2010. Pengemudi bus tewas dan beberapa penumpang terluka termasuk beberapa pemain Togo. "Saya sangat takut dengan kondisi Kodjobi Obilale (kiper Togo). Darah di mana-mana. Saya tidak apa-apa tapi beberapa pemain dalam kondisi buruk. Kami masih ada di rumah sakit," kata Adebayor seperti dikutip Mirror Football. Setelah Anda mulai bergerak di luar dasar informasi latar belakang, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih ke berita bola daripada yang mungkin Anda pikiran pertama.
Kelompok bersenjata itu, seperti diberitakan Goal, melepaskan tembakan menggunakan senapan mesin saat bus memasuki bagian utara Cabinda setelah menempuh perjalanan dari Kongo, tempat di mana Togo berlatih menjelang Piala Afrika 2010. "Di perut kiper kami bersarang peluru. Seorang humas kami juga terluka. Dia tidak sadar dan kami tak tahu apakah dia akan bisa bertahan." Menurut Adebayor, dia dan timnya ada di bus kedua. Sedangkan penembak lebih fokus menyerang bus pertama yang membawa barang-barang. Mereka harus bersembunyi di bawah kursi selama 20 menit untuk berlindung. "Itulah yang mungkin menyelamatkan kami. Tapi mereka lalu menembaki juga sopir kami di depan. Memang ada petugas keamanan tapi tidak cukup. Tiga pemain tertembak di perut, siapa yang mau main setelah kejadian ini?" ¢ VIVAnews
Kelompok bersenjata itu, seperti diberitakan Goal, melepaskan tembakan menggunakan senapan mesin saat bus memasuki bagian utara Cabinda setelah menempuh perjalanan dari Kongo, tempat di mana Togo berlatih menjelang Piala Afrika 2010. "Di perut kiper kami bersarang peluru. Seorang humas kami juga terluka. Dia tidak sadar dan kami tak tahu apakah dia akan bisa bertahan." Menurut Adebayor, dia dan timnya ada di bus kedua. Sedangkan penembak lebih fokus menyerang bus pertama yang membawa barang-barang. Mereka harus bersembunyi di bawah kursi selama 20 menit untuk berlindung. "Itulah yang mungkin menyelamatkan kami. Tapi mereka lalu menembaki juga sopir kami di depan. Memang ada petugas keamanan tapi tidak cukup. Tiga pemain tertembak di perut, siapa yang mau main setelah kejadian ini?" ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment